Alhamdulillah puji syukur mari kita persembahkan hanya kepada Allah SWT. yang karenaNya kita masih dapat merasakan nikmatnya berkumpul dengan keluarga, nikmatnya menghirup udara segar, dan nikmat-nikmat lainnya. yang mana jika kita hitung- hitung maka kita tidak akan sanggup untuk menghitungnya. Sholawat dan salam tak bosan-bosannya kita sampaikan kepada kekasih Allah Nabiullah Muhammad SAW. Beliau adala seorang tokoh yang hari ini menjadi bahan pembicaraan orang. Bukan karena kasus korupsi, bukan karena tindak pidana yang beliau lakukan, namun karena sikap kepemimpinan beliau yang mampu mewujudkan peradaban bagi bangsa Arab kala itu. Meskipun beliau sudah lama wafat namun hingga saat ini pesan, sikap, perilaku beliau masih tetap ada dan dijadikan penutan bagi seluruh Umat Muslim di seluruh dunia. Sebelumnya ana mohon maaf jika di dalam tulisan ini terdapat kata-kata yang tak pantas dan mampu menimbulkan perselisihan antar kita. Tulisan ini ana buat sebagai refleksi apa yang sudah kita lakukan sebagai pemangku dakwah Islam, dan sudah sejauh mana kita berlari untuk melanjutkan estafet dakwah Rasulullah. Semoga dengan membaca tulisan ini hati kita bisa tergerak dan memberikan perubahan sikap yang positif bagi kita semua.

    Ikhwa... Tak banyak orang yang berada di sini.  Bahkan mereka yang dulunya setia memperjuangkan jalan ini bisa saja menjadi barisan orang-orang yang berbelok dan memusuhi jalan ini. Semoga kita selalu istiqomah hingga sang maut menjemput.

   Berbicara mengenai seorang Aktivis Dakwah Kampus. Seketika terbayang pada sesosok manusia dengan hati malaikat yang terus memperjuangkan Agama Islam layaknya sahabat- sahabat dulu. Seseorang yang dianggap suci karena kesetiannya terhadap Islam, hingga tak ingin untuk mencoba ternodai dengan hal-hal yang dianggap haram dan mendatangkan mudharat. Sangat banyak persepsi yang  mampu menggambarkan seorang ADK. Bagimana sebenarnya seorang ADK yang sesungguhnya. Apakah ia yang sholat berjamaah di mesjid setiap hari?,  membaca Al-quran setiap hari? , berorasi untuk memperjuangkan hak Ummat ?. atau dengan dandanan ala Ustadz/ Ustadzah?. Ternyata tidak hanya seperti itu kawan- kawan. Masih banyak yang harus kita perbaiki dan perbuat untuk menjadi ADK yang sesungguhnya.
    Ana ingin mengajak kita semua untuk belajar kembali terkait muwasafat yang harus dipenuhi sebagai seorang ADK. Ada sepuluh muwasfat yang harus kita ketahui yaitu Aqidah yang sejahtera (Salimul Aqidah), ibadah yang benar ( Shahihul Ibadah), kuat tubuh badan (Qawiyul Jism), akhlak yang mantap (Matinul Khuluq), fikiran yang berpengetahuan (Mutsaqqaful Fiqr), mampu berusaha ( Qadirah Ala Kasbi), mampu melawan nafsu (Mujahadatul Ala Nafsi), menjaga waktu (Haarithun Ala Waqthi), tersusun dalam urusan (Munazzamul Fi Syu’unihi), dan berguna /bermanfaat untuk orang lain (Naafi’un Lighairih). Nah sekarang sudahkah kita memiliki kesepuluh karakter tersebut? dan sudahkah kita mencoba untuk memiliki semua karakter tersebut?. Jawabannya ada pada diri kita masing-masing. Kemudian  kita mengetahui syarat yang harus dipenuhi oleh seorang ADK. Ana ingin mengajak kita untuk mengetahui apa peran kita sebagai ADK, apakah hanya sebagai penyelenggara PHBI, atau sebagai ustadz yang berceramah dari mimbar ke mimbar?. Tentu bukanlah hanya itu saja. Banyak peran yang harus kita lakukan sebagai seorang ADK.  Seorang ADK harus mampu berperan pada setiap situasi baik dalam keadaan suka maupun duka. Ketika kita disuruh untuk menjalankan suatu perintah maka sebagai seorang ADK kita harus siap menjalankan perintah tersebut saat itu juga. Yang paling utama adalah Seorang ADK harus mampu berperan sebagai Khilafah. Menjadi pemimpin di lingkungan kelas, jurusan, fakultas dan kampus. Karena dengan menjadi pemimpin kita dapat memberikan contoh bagaimana menjadi pribadi yang ideal melalui sikap yang kita contohkan kepada mereka.
    Hari ini kita telah mendapatkan julukan sebagai ADK, kita adalah sekumpulan orang-orang suci itu saat ini. Lantas apa yang telah kita lakukan dalam keberjalanan dakwah kampus?, berapa banyak kontribusi kita untuk dakwah kampus?. Sekali lagi antum lah yang dapat menjawab hal itu. Banyak diantara kita yang mulai terserang virus Ashabiyah. Kita mulai terkotak-kotakan dengan wajiha kita masing-masing. Kita sibuk untuk membesarkan nama wajiha kita masing-masing. Sadar Ikhwa kita  adalah seorang kader dakwah, bukan kader wajiha. Sakit rasanya ketika kader di tiap-tiap wajiha saling sindir dan bermasam muka  .Padahal masih banyak hal yang harus kita lakukan untuk mewujudkan tujuan Dakwah kampus. Bukan hanya sibuk untuk mengurusi internal wajihanya. Ana berharap semoga wajah dakwah kampus dengan seiring berjalannya waktu dan dengan berkembangnya wawasan kita sebagai ADK dapat berubah menjadi wajah dakwah kampus yang selalu tersenyum.
    Banyak tuntutan bagi kita seorang ADK, kita harus memikirkan bagaimana nasib dakwah kampus kedepan?. Dibutuhkan pundak yang kokoh untuk itu semua. Dibutuhkan hati berlapiskan baja untuk siap merealisasikan itu semua. Maka tak jarang seorang ADK yang malah berbelok di tengah perjalanan. Padahal titik akhir perjalanan ini sebentar lagi. Namun karena beratnya di jalan cinta ini ia merasa tidak sanggup dan memilih untuk gugur. Seperti dedaunan yang gugur di musim kemarau. Sekali lagi ana mengajak antum semua untuk memantaskan  bahwa Kita hari  ini adalah ADK. Kita adalah orang-orang yang senantiasa teguh untuk memperjuangkan Islam, dan kita adalah orang-orang yang akan membuat wajah dakwah kampus menjadi tersenyum senang.
    Sebelum ana mengakhiri tulisan ini, ana ingin mengajak antum terkhusus diri ana untuk sama-sama berIstighfar kepada Allah SWT. mungkin banyak kekhilafan yang tak sengaja kita lakukan selama ini. banyak perbuatan maksiat yang sudah kita lakukan. Yang mana itu semua ternyata yang menghambat jalan cinta ini. Untuk itu sama-sama kita merenung dan berupaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mari kita rencanakan bagaimana wajah dakwah kampus untuk satu tahun, sepuluh tahun, atau duapuluh tahun kedepan. Kemudian kita susun strategi untuk menyelesaikan rencan-rencan indah itu. Ayo ikhwa antum tidak sendirian disini ada ana dan teman-teman lain yang siap untuk selalu menguatkan antum  dan membantu antum untuk mencapai mimpi-mimpi dakwah kampus. (MIQ)